Sabtu, 14 November 2009

PMTCT HIV/AIDS DI PUSKESMAS KARANGDORO SEMARANG

Artikel ini dibuat berdasarkan hasil wawancara dan studi pustaka yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Juli 2009 di Puskesmas Karangdoro Semarang.

PMTCT (Prevention Mother To Children Transmission) adalah pencegahan ketika seorang wanita hamil terinfeksi HIV agar tidak menular ke bayinya. Kejadian ini dapat terjadi sebelum kehamilan, kehamilan maupun menyusui. Tanpa adanya perawatan, 15-30% bayi lahir akan terinfeksi HIV dari ibu dengan HIV positif.
Di Kota Semarang terdapat beberapa puskesmas yang menyediakan pelayanan PMTCT yaitu Puskesmas Halmahera, Bandarharjo, Poncol yang telah memiliki klinik sendiri dan Karangdoro. Puskesmas Karangdoro ditunjuk oleh PKBI untuk melaksanakan program ini karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan.
Dalam melaksanakan PMTCT Puskesmas Karangdoro bekerja sama dengan PKBI, DKK Semarang, Rumah Sakit Kariadi, RSUD Kota Semarang dan Rumah Sakit Panti Wiloso. Program ini dilaksanakan mulai dari tahun 2008. Sasaran dari pelaksanaan program ini yaitu ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di puskesmas Karangdoro. Umumnya mereka berasal dari daerah di sekitar puskesmas tapi ada pula yang berasal dari wilayah lain. Pada pelaksanaanya Puskesmas Karangdoro hanya memfasilitasi tempat dam menyediakan pasien.
PMTCT dilaksanakan 1-2 kali setiap bulannya berdasarkan keputusan dari PKBI. Dana yang dibutuhkan untuk pemeriksanaan didapatkan dari PKBI sehingga pasien tidak mengeluarkan biaya. Berdasarkan keterangan Ibu Elly bagian KIA, ibu hamil sangat antusias dalam mengikuti program PMTCT tersebut.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam program PMTCT yaitu:
1. Puskesmas melakukan pendataan pada ibu hamil.
2. Penyuluhan, dilaksanakan oleh PKBI maupun Fakultas Kedokteran Semarang maupun kota lain.
3. Menanyakan kesediaan pasien untuk diperiksa lebih lanjut.
4. Pemeriksaan Laborat yang dilaksanakan oleh tim dari rumah sakit terkait.
5. Apabila pasien terinfeksi HIV/AIDS, maka pelayanan pemeriksaan pencegahan infeksi yang dilakukan puskesmas lebih ditingkatkan. Namun biasanya pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit dan dari pihak PKBI ada yang mendampingi mulai dari kehamilan, persalinan dan nifas. Pihak PKBI juga mendampingi pasien dalam mengkonsumsi obat ARV.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tahun 2008-2009 terdeteksi 5 orang reactive HIV. Tetapi setelah diperiksa lebih lanjut hasilnya negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar